Kamis, 21 Oktober 2010

Teknik Mekatronika

Cikal bakal pendirian Jurusan/Program Studi Teknik Mekatronika pada dasarnya sudah ada sejak mulai didirikannya PENS-ITS pada tahun 1988. Hal ini dapat dilihat dari Tugas Akhir yang dikerjakan oleh mahasiswa angkatan pertama pada waktu itu yang lebih dari 50% diantaranya mengambil tema tentang robot. Sejarah pendirian Jurusan Mekatronika PENS-ITS juga tidak terlepas dari keikutsertaan PENS pada kontes robot (robot contest, robocon) yang diselenggarakan di Jepang pada tahun 1991. Dalam keikutsertaan yang pertama tersebut PENS menampilkan Robot Bima X-1 dan mendapat penghargaan sebagai Best Idea. Keikutsertaan PENS berlanjut pada tahun 1992, 1995, 1997, 2000 sampai dengan tahun 2009. Pada setiap keikutsertaannya PENS selalu mendapat prestasi yang membanggakan. Tidak hanya di tingkat internasional saja, PENS juga merajai kontes robot nasional. Di tingkat nasional keikutsertaannya pertama kali pada tahun 2000 pada Kontes Robot Indonesia di Surabaya. Pada saat itu PENS menampilkan robot Becak dan langsung meraih peringkat pertama. Selanjutnya hampir setiap tahunPENS mengikuti kontes robot baik di tingkat nasional maupun internasional. Pada setiap keikutsertaannya PENS selalu mengukir prestasi.
Berawal dari prestasi di bidang robotika tersebut kemudian muncul suatu gagasan untuk mendirikan suatu jurusan di PENS yang mendalami dan mengembangkan bidang robotika. Dari gagasan terebut kemudian lahirlah Jurusan Teknik Mekatronika. Pada awal pendiriannya, Jurusan Mekatronika hanya berupa sebuah program studi mekatronika dibawah jurusan elektronika PENS. Sejak tahun 2006, program studi mekatronika memisahkan diri dan membentuk jurusan tersendiri dengan nama Jurusan Teknik Mekatronika. Jurusan Teknik Mekatronika PENS-ITS akan mendedikasikan diri di bidang mekatronika terutama untuk mencetak lulusan yang terampil dan handal di bidang mekatronika dengan membekali mahasiswa dengan teknologi robotika dan otomasi aplikasi industri. Jurusan ini memiliki program pendidikan sarjana sains terapan dengan perbandingan antara mata kuliah teori dan praktik yang berimbang  (50%-50%).